Jumat, 27 Januari 2012

EMBUN PAGI



Kehidupan ini hanyalah perjalanan waktu. Seperti datangnya pagi setelah malam yang berlanjut pada siang, sore dan akhirnya malam lagi. Seperti kala hujan dan badai yang menyisakan pelangi setelahnya. Bagaikan alur sebuah kisah yang bisa terbaca dengan muda, kala kesedihan melanda jiwa-jiwa yang sakit dan hati-hati yang terluka namun pastilah ada setitik harapan untuk kembali tersenyum dan bahagia.

Suatu hubungan insan manusia yang berawal dari perkenalan, pertemanan, persahabatan, persaudaraan, cinta, perhatian, kasih sayang, kesetiaan, konflik, penghianatan, hati yang terluka, penyesalan, kata maaf dan kehilangan. Semua sudah menjadi suatu kepastian, layaknya seseorang yang terlahir untuk hidup dan harus berakhir pada sebuah kematian. Namun tak ada yang bisa memilih bagaimana, dimana dan kapan ia akan terlahir dan harus berakhir dengan kematian yang bagaimana, kapan dan dimana pula?

Ada kala manusia hanya bisa menerka-nerka dalam sebuah harapan atau sekedar hayalan tentang kehidupan masa depannya. Berusaha membaca apa yang akan terjadi jauh kedepan sebelum saatnya. Namun pada kenyataannya, banyak dari mereka yang berhasil dan bangga atas apa yang diraihnya. Namun tak sedikit pula dari mereka yang terpuruk karena kekecwaan karena apa yang di harap tinggalah khayalan masa lalu. Namun sebuah kegagalan dalam meraih sesuatu bukanlah akhir dari sebuah kehidupan, bisa saja itu semua adalah batu pijakan untuk sebuah kesuksesan dan meraih sebuah kehidupan yang lebih baik setelahnya.

Kenyataannya kesuksesan tidaklah didapat dengan cara yang mudah, semua bergantung pada setiap harapan, usaha, doa dan semangat pada setiap individu yang tekadang juga membutuhkan bantuan semangat dan dorongan dari pihak pihak lain, inilah yang disebut kerjasama dalam membangun jalinan kehidupan.

Selamat Pagi dan Salam Semangat.

Jumat, 13 Januari 2012

Dari Kesalahan Sebuah Doa


Ada malaikat kecil datang padaku
Membawa satu bingkisan indah dari Tuhan
Dia berkata padaku
“Doamu terkabul wahai anak manusia”
Dan aku berkata padanya
“Sampaikan terimakasihku pada Tuhan”
Dan malaikat kecil itu berkata padaku
“Ini adalah doamu, jangan menyesali apa yang kamu pinta”
Dan malaikat itu pun pergi

Aku menyadari ada yang salah dari doaku.
Memang indah bingkisan yang dikirimkan Tuhan untukku
Namun aku tahu sebenarnya Tuhan tidak mengabulkan doaku
Tuhan hanya memberikan aku ujian kecil
Karena Tuhan tahu apa yang aku pinta salah

Bagaimanapun tak pernah aku sesali itu
Bukan berarti aku menginginkan hal yang sama terulang
Hanya karena semua sudah terjadi
Meskipun salah
Dan tak akan pernah mungkin aku mengembalikan bingkisan itu
Karena bingkisan itu sudah hilang dariku
Bukan aku membuangnya
Namun bingkisan itu seharusnya memang bukan untukku
Seseorang yang mengambilnya dariku
Seseorang yang lebih pantas menerimanya

Berat memang untuk kehilangan
Namun tiada pantas aku inginkannya kembali
Karena Tuhan memberi aku yang lebih indah
Bukan bingkisan yang baru
Ada sesuatu yang aku miliki dan tak aku sadari selama ini
Sesuatu yang pernah hilang
Tuhan mengembalikannya padaku
Aku tahu itu sangat indah

Terima Kasih Tuhan

Arif Kurniawan
Lamongan 13 Januari 2012
Ruang Hampa 23.15WIB