Selasa, 13 Desember 2011

Sepenggal Kisah

#Pagi Yang Lalu part.1#

Basah rerumput masih oleh embun pagi
Aku sudah berdiri menunggumu sendiri
Kulihat sejauh mata memandang
Kabut masih menutupi senyum itu
Semakin dekat dan terlihat jelas
Kamu datang untukku
Kau datang menjemputku
Memelukku

#Siang Yang Lalu part.1#

Kulihat rindu dimatamu
Perlahan terkikis oleh air matamu
Kau selalu tersenyum untukku
Seolah tak ingin aku pergi lagi
Aku memelukmu
Dan kau terlelap didalamnya

#Menjelang Senja Lalu part.1#

Melaju diantara dua roda
Kubawa kau pergi dari istanamu
Kau berkata padaku ingin teriak
Entah apa yang ingin kau teriakkan
Ceriamu selalu hangatkan suasana
Kala kita berteduh bilik bambu
Sejenak hujan menghentikan petualangan kita
Sore itu dibukit berliku

#Malam Yang Lalu part.1#

Kau anggun dengan gaun itu
Duduk disampingku dan kembali menatapku
Kau hidangkan makan malam yang special
Bahkan aku lupa apa yang aku santap
Karena aku hanya ingin menatapmu
Itu yang sepecial

#Semakin Larut part.1#

Kau kisahkan tentangmu
Aku hanya mendengar kau bercerita
Sesekali canda tawa mengurai ketegangan
Saat kau mulai terlarut kenangan lalumu
Entah apa lagi yang kau kisahkan
Seperti dongeng menghantarku tertidur
Memejamkan mata dan aku terlelap

#Entah Malam/Pagi Buta Lalu part.1#

Masih aku ingat kau bangunkan aku
Dingin sekali saat itu
Satu Pelukan untukku dan kecup di keningmu
Kau hantar aku keruang tamu
Sofa itu tempatku melanjutkan mimpiku
Ucapmu selamat tidur sayang

#Pagi Yang Lalu part.2#

Mataku baru saja terbuka
Ku ketuk pintu kamarmu
Sepertinya kau tak didalamnya
Aku kembali duduk di sofa itu
Dan kupandang jendela ruang ini
Suasana masih gelap diluar sana
Bersama gemercik air hujan
Basahi jalanan desa nan teduh itu

#Masih Pagi Yang Lalu part.2#

Tiba-tiba kau muncul dari dalam rumah
Kau sudah terlihat cantik sekali
Senyum itu menyapaku
Untuk pertama kalinya pagi itu
Santap pagipun kau hidangkan
Dalam satu wadah untuk kita berdua
Dengan bumbu kecup manismu

#Siang itu part.2#

Hujan baru saja reda
Banyak keceriaan bersamamu dan si kecil
Putri mungil dari kakakmu
Kau punya rencana apa har ini???
Hari sudah tak lagi basah
Kau hanya diam seolah memikirkan sesuatu

#Lebih Siang part.2#

Ini tempat favoritku “kau berucap”
Duduk menunggu pesanan datang
Warnai dengan canda tawa ringan
Iya siang itu kita makan bakso
Bakso “K(sensor)N” itu namanya
Pengen nambah lagi

#Sore Itu part.2#

Pelukan erat dan kecupan manismu
Membuatku meneteskan air mata
Semakin dekat waktu kita berpisah
Entah adakah lagi pertemuan berikutnya
Atau ini yang terakhir untuk aku dan kamu
Seolah tak ingin aku melepaskan semua
Tentangmu

#Malam Yang Lalu part.2#

Hidangan terakhir pertemuan kita
Dan suapan demi suapan kita saling berbagi
Sebelum akhirnya kau hantarkan aku
Pada tempat dimana aku pertama kau jemput
Genggam tanganmu erat tak ingin aku lepaskan
Hingga akhirnya bus itu membawaku pergi
Aku hilang dari pandanganmu

………………………………………………………………………………………

Saat ini tertinggal kisah itu di hatiku, bersama semua kenangan kita. Bila aku rindukanmu yang bisa aku lakukan hanya memandangi gambar kita. Dan membayangkan aku kembali disana, terkadang aku meneteskan air mata dan tersenyum. Mungkin bila memang aku kembali kesana nanti kau telah bahagia dengan Pangeranmu.
Dan aku akan turut serta dalam kebahagiaan itu bersama Cintaku.

Salam Dari Waktu Yang Lampau.

Ditulis dalam ringkasan kisah
Tertanggal : 11-12-2011
Pukul : 10.26 WIB
Tempat : My Room @Lamongan

Kamis, 03 November 2011

Senandung Cintaku


Senandung Cintaku
Temuimu dalam rindu hati ini
Kusentuh kau dalam keraguanku
Namun aku tahu inilah jalan cintaku
Memelukmu mendekapmu
Memaknai setiap hela nafas yang kau hembus
Halus dan lembut
Maafkan aku untuk keraguan itu
Biarkan kini ada sebuah kepastian itu
Bukan semu yang aku ingin
Namun biarkan mengalir perlahan
Hingga ku temui jawaban
Bersama waktu yang terus berjalan
....

Surabaya, 03 November 2011
15 : 07 WIB

Jumat, 29 Juli 2011

..........


Jika kau mengerti siksa hati ini ada disini
Harus memahami apa yang tak harus aku mengerti
Menjadi bagian dari sisi sisi kehidupanku
Aku mendengar
Aku merasakan
Namun aku hanya bisa tersenyum tanpa berkata
Melihat mereka menari bahagia
Tertawa dan menyapaku
Dan aku menangis ketika aku tahu
Tak seharusnya mereka seperti itu
Para sahabatku


 Arif Kurniawan
Surabaya, 29 Juli 2011

Selasa, 05 April 2011

Mati Rasa

Dalam peluk sang bayu aku teridiam
Menunggu sang mentari pagi datang
Hangatkan bumi tempatku berdiri ini
Entah kapan saatnya tiba?
Disini aku menunggu dalam lamunan
Apa yang sebenarnya aku tuju
Apa yang sebenarnya aku cari
Aku kehilangan arah
Aku kehilangan cahaya
Aku mati dalam rasa

Surabaya, 6 April 2011

Selasa, 29 Maret 2011

Senandung Senja Kala Hujan



Rintik – rintik hujan
Mengalunkan melodi dan irama
Membawa aku hanyut dalam nuansa
Nyanyian alam yang merata
Aku menikmati setiap denting dawai sang agung
Hingga gelegarnya membawa cahaya
Memekakan telinga
Membutakan mata
Menggetarkan raga
Diluar sana terlihat berjejer
Lampion – lampion yang tergantung rapi
Seolah menari dihembus sang bayu
Hati yang gelisah ini menunggu
Kapan badai ini berlalu


Arif Kurniawan
Surabaya, 29 Maret 2011

Rabu, 23 Maret 2011

Menatap Masa Depan

Biarkan jalan ini membawamu
Dan langkah-langkah kecil yang kau tapakkan
Hingga suatu saat nanti kau sampai di ujung sana
Dan menemukan sebuah keindahan yang kau cari

Mungkin terlihat sangat jauh namun sebenarnya tidak
Dan bila suatu saat kau temukan sebuah persimpangan jalan ini
Jangan pernah ragu untuk menentukan langkahmu
Biarkan kepalamu berfikir dan hatimu menjawabnya, kemana harus melangkah???

Namun satu yang tak harus kau fikirkan "untuk kembali"
Karena itu tidak akan pernah mungkin terjadi
Karena waktu tak akan juga berputar mundur hanya untuk kamu
Tidak akan pernah....

Hanya keyakinan, doa dan usaha yang akan menyertaimu
Pada keindahan yang kau tuju di ujung sana
Tanpa harus ada sebuah penyesalan
Diakhirnya....

Arif Kurniawan
original post via facebook
Surabaya, 30 April 2010
Ditulis kembali
Surabaya, 23 Maret 2011

Kamis, 17 Maret 2011

Incandescent Stars


Month looks beautiful in the sky.
Together with a star studded blips.
The prince sat alone in her bedroom window.
See and enjoy the beauty of the night.
The prince missed the princess.
Who knows where are today.
The prince smiled faintly see the glow of stars.
When the prince might have wanted to leave greetings.
Greetings longing for the princess.
Through successive incandescent star falling.
But that is only imaginary.

Surabaya, 18 March 2011

Selasa, 15 Maret 2011

AYAH

Ayah,
Kau pernah bercerita padaku
Tentang seorang yang kau banggakan
Kau inginkan aku menjadi seperti dia
Membuatmu bangga selayaknya kau membanggakannya
Namun aku bukan dia
Aku adalah diriku dan jiwaku berbeda dengannya
Aku tak bisa seperti dia
Namun aku memilih jalan yang lain
Mengecewakanmu pastinya
Namun bukan karena aku tak ingin melihatmu bangga karenaku
Dan aku tak ingin menjadi bayangan yang bukan aku
Maafkan aku Ayah
Namun inilah aku apa adanya
Yang tak selalu bisa menjadi anak yang baik dengan harapmu
Namun aku akan tetap membuatmu bangga
Dengan jalan yang aku tempuh ini
Berikanlah restumu, iringilah langkahku dengan Doa mu
Aku menyayangimu
Ayahku

Surabaya, 15 Maret 2011


Senin, 14 Maret 2011

CINTA

Cahaya yang sangat indah
Itu terlihat dari matamu yang sayu
Namun akan lebih indah bila kau tersenyum karenaku
Tiada lagi bahagiaku hanya ingin kau juga bahagia bersamaku
Aku mencintaimu dan kau mengerti itu

Selalu saja aku merindukan hadirmu
Entah kenapa jiwa ini hampa bila kau jauh
Jangankan terpisah jarak dan waktu
Antara jalan yang terbentang saja aku ingin tak ada batasan
Tapi penuh perjuangan untuk itu hingga tercapai
Inginku hanya satu padamu, aku memilikimu utuh

Arif Kurniawan
Surabaya, 14 Maret 2011 

Kamis, 03 Maret 2011

GELAP (Rindu Cahaya)


Aku masih duduk terdiam
Disini di lorong yang gelap
Dalam kesunyian hati
Dalam kegundahan jiwa
Aku merindukan terang
Walau hanya seberkas cahaya putih
Yang membawaku menemukan jalan
Jalan yang telah hilang
Aku rindu dunia yang lalu
Duniaku yang tak tahu dimana sekarang
Aku hanya duduk terdiam
Dan menunggu keajaiban datang


by "Arif Kurniawan"
Surabaya, 3 Maret 2011 

Selasa, 01 Maret 2011

Dalam Jiwa Yang Sepi

Aku dengar alam yang bernyayi
Dari rintik hujan dimalam ini
Alam yang sunyi dan dingin
Aku terdiam dalam kesendirian

Aku tulis barisan kata sederhana ini
Untuk kubaca dan kupahami sendiri
Dengan hati dengan rasa yang hampa
Mungkin merindukan sentuhan
Sentuhan seorang yang aku kasih

Aku ingin menari diatas mendung putih
Aku ingin berlari riang bersama kekasih
Aku ingin bernyanyi tentang suara hati
Aku ingin mempunyai arti

Dalam jiwa yang sepi


by "Arif Kurniawan"
Surabaya, 1 Maret 2011

Kamis, 24 Februari 2011

Tentang Perasaan

Melihat mendegar dan merasakan kadang belum cukup bagiku
Untuk bisa lebih mencintaimu setulus dan sepenuh hatiku
Kadang kuragukan saat kau jauh dari sisiku
Masikah hanya aku yang menyentuh hatimu…

Aku tahu kau wanita yang mencintaiku
Dan aku memahami keberadaanku dihatimu…
Namun tetap saja aku meragu saat kau bilang hanya aku yang ada dihatimu
Karena aku pernah melihat senyum yang tak kau dapat dari aku

Maafkan aku kekasih…
Bukan ku merasa kau kan berpaling dari aku
Atau kau mencari tempat berteduh saat kau tak disisiku
Namun rasa ini ada karena aku terlalu mencintaimu

Mungkin semua yang aku lakukan selalu saja melukaimu
Dan mungkin seumua yang aku katakan belum tentu membahagiakanmu
Namun  hanya satu yang kupinta darimu
Tataplah aku meski dalam ruang kosong. dan saat kau jauh dariku, aku tetap ada disisimu

Karena hanya dengan itu aku merasa tenang
Dan jangan pernah kau bilang aku lelah dengan apa yang selalu kau pinta
Karena saat kau memahami itu semua kau akan merasa tenang
Dan tetap terjaga dalam cintaku
Yang akan sepenuhnya untukmu…
Karena aku percaya kau yang bisa beri aku arti dalam setiap hembus nafasku…

Arif Kurniawan
Surabaya, 24 Feb 2011