Tuhan mempertemukan kita
Untuk beberapa pembelajaran
Belajar untuk mengenal
Belajar untuk menyayangi
Belajar untuk mencintai
Belajar untuk melepaskan
Belajar untuk ikhlas
Pada mulanya kita bukannya apa-apa
Dan selanjutnya menjadi apa-apa
Berikutnya semakin indah
Berlanjut seperti tak ada apa-apa
Dan akhirnya saling diam
kembali menjadi bukan apa-apa
Namun berbeda dari mulanya
Kenapa demikian???
Bukan ingin aku
Bukan ingin kamu
Tapi ingin kita
untuk saling pengertian
karena ada yang lain
yang tak harus tahu
tentang cerita kita
Lamongan, ------------
upload Lamongan, 07/08/13
Arif Kurniawan
Celoteh dan Bualan
Rabu, 07 Agustus 2013
Minggu, 21 Oktober 2012
ALLAH ITU MAHA KAYA, SAYA TIDAK BOLEH MISKIN
Bacalah tulisan diatas berulang kali, kirimkan sugesti itu pada pikiran kalian. Buatlah diri kalian malu bertahan dalam kemiskinan.Banyak dari kita terkadang salah dalam berkata, tahu lah maksudnya ingin menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bersyukur namun ternyata kata-katanya malah membuat dia menjadi orang yang tidak bersyukur,"Biar Miskin, Asal Bahagia", "Biar Miskin, Asal Sehat", itulah sebagian contoh kata yang sering kita dengar dari kawan atau pun saudara kita.
Kenapa saya bilang kata-kata "Biar Miskin, Asal Bahagia", "Biar Miskin, Asal Sehat" menunjukkan bahwa termasuk bukan kata-kata yang menunjukkan rasa syukur? Coba berfikir! bagaimana orang miskin bisa bahagia? atau bagaimana orang miskin bisa yakin bakal sehat? saat mereka ingin menikah harus ada dana, saat melahirkan harus ada dana, saat merawat anak butuh dana, saat menyekolahkan anak juga butuh dana, saat sakit pun butuh dana, bahkan saat mati juga butuh dana, terus darimana dana tersebut kita dapat kalau kita saja sudah membatasi bahwa diri kita miskin (baca : tidak kaya).
Dari ilustrasi tersebut saja kita bisa tahu, bahwa tak ada orang miskin yang bahagia. Bukan hanya itu saat kita sering berucap seperti yang telah saya contoh kan di atas itu juga menunjukkan bahwa kita tidak percaya akan betapa MAHA KAYANYA ALLAH.
Kenapa kita harus bertahan dalam kemiskinan, kalau kita saja percaya ALLAH itu KAYA. Kenapa kita tidak meminta saja pada ALLAH agar kita diberikan kekayaan, toh jadi kaya itu wajib kan buat muslim. Kenapa saya bilang wajib? Coba kita berfikir lagi, kalau kita kaya apa yang tidak bisa kita dapat? Semua bisa kita raih. Mau apa? Masalah dunia, ambil. Masalah Akhirat, ambil. Contohnya ; Kita ingin beli rumah yang mewah dan nyaman atau beli kendaraan yang bagus dan besar buat apa coba? Buat kita semakin bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.
Pernah dengar ungkapan macam ini :
Orang miskin bisa ibadah, orang kaya bisa ibadah dan membangun tempat ibadah.
Orang miskin bisa sekolah, orang kaya bisa sekolah dan membangun sekolah.
Orang miskin bisa mengaji, orang kaya bisa mengaji dan mengadakan pengajian.
Orang miskin bisa berhaji, orang kaya bisa berhaji dan memberangkatkan haji orang lain.
Memang gak ada yang salah dari orang miskin, tapi apakah tidak sebaiknya kaya? orang miskin bisa meraih pahala orang kaya bisa berpahala berlipat ganda. Coba resapi ungkapan diatas!
ALLAH ITU MAHA KAYA, SAYA TIDAK BOLEH MISKIN.
Bagaimanapun juga kekayaan hanyalah titipan Allah, mari kita kelola dan pergunakan dengan bijaksana agar kekayaan itu bisa menjadi bermanfaat dan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah.
Jangan bangga dengan kemiskinan, jadilah kaya. setidaknya dengan doa dan ikhtiar yang tak pernah putus dan jangan pernah mengeluh seberapapun rejeki yang kita terima, tetap syukuri karena bersyukur adalah kunci bertambahnya rejeki yang diberikan Allah.
Semakin kita bersyukur, semakin banyak rejeki, semakin kita kaya, semakin kita bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat, semakin bisa kita mendekatkan diri pada Allah.
Semoga Bermanfaat.
Salam : ARIF KURNIAWAN
Kenapa saya bilang kata-kata "Biar Miskin, Asal Bahagia", "Biar Miskin, Asal Sehat" menunjukkan bahwa termasuk bukan kata-kata yang menunjukkan rasa syukur? Coba berfikir! bagaimana orang miskin bisa bahagia? atau bagaimana orang miskin bisa yakin bakal sehat? saat mereka ingin menikah harus ada dana, saat melahirkan harus ada dana, saat merawat anak butuh dana, saat menyekolahkan anak juga butuh dana, saat sakit pun butuh dana, bahkan saat mati juga butuh dana, terus darimana dana tersebut kita dapat kalau kita saja sudah membatasi bahwa diri kita miskin (baca : tidak kaya).
Dari ilustrasi tersebut saja kita bisa tahu, bahwa tak ada orang miskin yang bahagia. Bukan hanya itu saat kita sering berucap seperti yang telah saya contoh kan di atas itu juga menunjukkan bahwa kita tidak percaya akan betapa MAHA KAYANYA ALLAH.
Kenapa kita harus bertahan dalam kemiskinan, kalau kita saja percaya ALLAH itu KAYA. Kenapa kita tidak meminta saja pada ALLAH agar kita diberikan kekayaan, toh jadi kaya itu wajib kan buat muslim. Kenapa saya bilang wajib? Coba kita berfikir lagi, kalau kita kaya apa yang tidak bisa kita dapat? Semua bisa kita raih. Mau apa? Masalah dunia, ambil. Masalah Akhirat, ambil. Contohnya ; Kita ingin beli rumah yang mewah dan nyaman atau beli kendaraan yang bagus dan besar buat apa coba? Buat kita semakin bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.
Pernah dengar ungkapan macam ini :
Orang miskin bisa ibadah, orang kaya bisa ibadah dan membangun tempat ibadah.
Orang miskin bisa sekolah, orang kaya bisa sekolah dan membangun sekolah.
Orang miskin bisa mengaji, orang kaya bisa mengaji dan mengadakan pengajian.
Orang miskin bisa berhaji, orang kaya bisa berhaji dan memberangkatkan haji orang lain.
Memang gak ada yang salah dari orang miskin, tapi apakah tidak sebaiknya kaya? orang miskin bisa meraih pahala orang kaya bisa berpahala berlipat ganda. Coba resapi ungkapan diatas!
ALLAH ITU MAHA KAYA, SAYA TIDAK BOLEH MISKIN.
Bagaimanapun juga kekayaan hanyalah titipan Allah, mari kita kelola dan pergunakan dengan bijaksana agar kekayaan itu bisa menjadi bermanfaat dan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah.
Jangan bangga dengan kemiskinan, jadilah kaya. setidaknya dengan doa dan ikhtiar yang tak pernah putus dan jangan pernah mengeluh seberapapun rejeki yang kita terima, tetap syukuri karena bersyukur adalah kunci bertambahnya rejeki yang diberikan Allah.
Semakin kita bersyukur, semakin banyak rejeki, semakin kita kaya, semakin kita bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat, semakin bisa kita mendekatkan diri pada Allah.
Semoga Bermanfaat.
Salam : ARIF KURNIAWAN
Jumat, 27 Januari 2012
EMBUN PAGI
Oleh : Arif Kurniawan
Kehidupan ini hanyalah perjalanan waktu. Seperti datangnya pagi setelah malam yang berlanjut pada siang, sore dan akhirnya malam lagi. Seperti kala hujan dan badai yang menyisakan pelangi setelahnya. Bagaikan alur sebuah kisah yang bisa terbaca dengan muda, kala kesedihan melanda jiwa-jiwa yang sakit dan hati-hati yang terluka namun pastilah ada setitik harapan untuk kembali tersenyum dan bahagia.
Suatu hubungan insan manusia yang berawal dari perkenalan, pertemanan, persahabatan, persaudaraan, cinta, perhatian, kasih sayang, kesetiaan, konflik, penghianatan, hati yang terluka, penyesalan, kata maaf dan kehilangan. Semua sudah menjadi suatu kepastian, layaknya seseorang yang terlahir untuk hidup dan harus berakhir pada sebuah kematian. Namun tak ada yang bisa memilih bagaimana, dimana dan kapan ia akan terlahir dan harus berakhir dengan kematian yang bagaimana, kapan dan dimana pula?
Ada kala manusia hanya bisa menerka-nerka dalam sebuah harapan atau sekedar hayalan tentang kehidupan masa depannya. Berusaha membaca apa yang akan terjadi jauh kedepan sebelum saatnya. Namun pada kenyataannya, banyak dari mereka yang berhasil dan bangga atas apa yang diraihnya. Namun tak sedikit pula dari mereka yang terpuruk karena kekecwaan karena apa yang di harap tinggalah khayalan masa lalu. Namun sebuah kegagalan dalam meraih sesuatu bukanlah akhir dari sebuah kehidupan, bisa saja itu semua adalah batu pijakan untuk sebuah kesuksesan dan meraih sebuah kehidupan yang lebih baik setelahnya.
Kenyataannya kesuksesan tidaklah didapat dengan cara yang mudah, semua bergantung pada setiap harapan, usaha, doa dan semangat pada setiap individu yang tekadang juga membutuhkan bantuan semangat dan dorongan dari pihak pihak lain, inilah yang disebut kerjasama dalam membangun jalinan kehidupan.
Selamat Pagi dan Salam Semangat.
Jumat, 13 Januari 2012
Dari Kesalahan Sebuah Doa
Ada malaikat kecil datang padaku
Membawa satu bingkisan indah dari Tuhan
Dia berkata padaku
“Doamu terkabul wahai anak manusia”
Dan aku berkata padanya
“Sampaikan terimakasihku pada Tuhan”
Dan malaikat kecil itu berkata padaku
“Ini adalah doamu, jangan menyesali apa yang kamu pinta”
Dan malaikat itu pun pergi
Aku menyadari ada yang salah dari doaku.
Memang indah bingkisan yang dikirimkan Tuhan untukku
Namun aku tahu sebenarnya Tuhan tidak mengabulkan doaku
Tuhan hanya memberikan aku ujian kecil
Karena Tuhan tahu apa yang aku pinta salah
Bagaimanapun tak pernah aku sesali itu
Bukan berarti aku menginginkan hal yang sama terulang
Hanya karena semua sudah terjadi
Meskipun salah
Dan tak akan pernah mungkin aku mengembalikan bingkisan itu
Karena bingkisan itu sudah hilang dariku
Bukan aku membuangnya
Namun bingkisan itu seharusnya memang bukan untukku
Seseorang yang mengambilnya dariku
Seseorang yang lebih pantas menerimanya
Berat memang untuk kehilangan
Namun tiada pantas aku inginkannya kembali
Karena Tuhan memberi aku yang lebih indah
Bukan bingkisan yang baru
Ada sesuatu yang aku miliki dan tak aku sadari selama ini
Sesuatu yang pernah hilang
Tuhan mengembalikannya padaku
Aku tahu itu sangat indah
Arif Kurniawan
Lamongan 13 Januari 2012
Ruang Hampa 23.15WIB
Selasa, 13 Desember 2011
Sepenggal Kisah
#Pagi Yang Lalu part.1#
Basah rerumput masih oleh embun pagi
Aku sudah berdiri menunggumu sendiri
Kulihat sejauh mata memandang
Kabut masih menutupi senyum itu
Semakin dekat dan terlihat jelas
Kamu datang untukku
Kau datang menjemputku
Memelukku
#Siang Yang Lalu part.1#
Kulihat rindu dimatamu
Perlahan terkikis oleh air matamu
Kau selalu tersenyum untukku
Seolah tak ingin aku pergi lagi
Aku memelukmu
Dan kau terlelap didalamnya
#Menjelang Senja Lalu part.1#
Melaju diantara dua roda
Kubawa kau pergi dari istanamu
Kau berkata padaku ingin teriak
Entah apa yang ingin kau teriakkan
Ceriamu selalu hangatkan suasana
Kala kita berteduh bilik bambu
Sejenak hujan menghentikan petualangan kita
Sore itu dibukit berliku
#Malam Yang Lalu part.1#
Kau anggun dengan gaun itu
Duduk disampingku dan kembali menatapku
Kau hidangkan makan malam yang special
Bahkan aku lupa apa yang aku santap
Karena aku hanya ingin menatapmu
Itu yang sepecial
#Semakin Larut part.1#
Kau kisahkan tentangmu
Aku hanya mendengar kau bercerita
Sesekali canda tawa mengurai ketegangan
Saat kau mulai terlarut kenangan lalumu
Entah apa lagi yang kau kisahkan
Seperti dongeng menghantarku tertidur
Memejamkan mata dan aku terlelap
#Entah Malam/Pagi Buta Lalu part.1#
Masih aku ingat kau bangunkan aku
Dingin sekali saat itu
Satu Pelukan untukku dan kecup di keningmu
Kau hantar aku keruang tamu
Sofa itu tempatku melanjutkan mimpiku
Ucapmu selamat tidur sayang
#Pagi Yang Lalu part.2#
Mataku baru saja terbuka
Ku ketuk pintu kamarmu
Sepertinya kau tak didalamnya
Aku kembali duduk di sofa itu
Dan kupandang jendela ruang ini
Suasana masih gelap diluar sana
Bersama gemercik air hujan
Basahi jalanan desa nan teduh itu
#Masih Pagi Yang Lalu part.2#
Tiba-tiba kau muncul dari dalam rumah
Kau sudah terlihat cantik sekali
Senyum itu menyapaku
Untuk pertama kalinya pagi itu
Santap pagipun kau hidangkan
Dalam satu wadah untuk kita berdua
Dengan bumbu kecup manismu
#Siang itu part.2#
Hujan baru saja reda
Banyak keceriaan bersamamu dan si kecil
Putri mungil dari kakakmu
Kau punya rencana apa har ini???
Hari sudah tak lagi basah
Kau hanya diam seolah memikirkan sesuatu
#Lebih Siang part.2#
Ini tempat favoritku “kau berucap”
Duduk menunggu pesanan datang
Warnai dengan canda tawa ringan
Iya siang itu kita makan bakso
Bakso “K(sensor)N” itu namanya
Pengen nambah lagi
#Sore Itu part.2#
Pelukan erat dan kecupan manismu
Membuatku meneteskan air mata
Semakin dekat waktu kita berpisah
Entah adakah lagi pertemuan berikutnya
Atau ini yang terakhir untuk aku dan kamu
Seolah tak ingin aku melepaskan semua
Tentangmu
#Malam Yang Lalu part.2#
Hidangan terakhir pertemuan kita
Dan suapan demi suapan kita saling berbagi
Sebelum akhirnya kau hantarkan aku
Pada tempat dimana aku pertama kau jemput
Genggam tanganmu erat tak ingin aku lepaskan
Hingga akhirnya bus itu membawaku pergi
Aku hilang dari pandanganmu
………………………………………………………………………………………
Saat ini tertinggal kisah itu di hatiku, bersama semua kenangan kita. Bila aku rindukanmu yang bisa aku lakukan hanya memandangi gambar kita. Dan membayangkan aku kembali disana, terkadang aku meneteskan air mata dan tersenyum. Mungkin bila memang aku kembali kesana nanti kau telah bahagia dengan Pangeranmu.
Dan aku akan turut serta dalam kebahagiaan itu bersama Cintaku.
Salam Dari Waktu Yang Lampau.
Ditulis dalam ringkasan kisah
Tertanggal : 11-12-2011
Pukul : 10.26 WIB
Tempat : My Room @Lamongan
Oleh : Arif Kurniawan
Kamis, 03 November 2011
Senandung Cintaku
Senandung Cintaku
Temuimu dalam rindu hati ini
Kusentuh kau dalam keraguanku
Namun aku tahu inilah jalan cintaku
Memelukmu mendekapmu
Memaknai setiap hela nafas yang kau hembus
Halus dan lembut
Maafkan aku untuk keraguan itu
Biarkan kini ada sebuah kepastian itu
Bukan semu yang aku ingin
Namun biarkan mengalir perlahan
Hingga ku temui jawaban
Bersama waktu yang terus berjalan
....
Surabaya, 03 November 2011
15 : 07 WIB
Jumat, 29 Juli 2011
..........
Jika kau mengerti siksa hati ini ada disini
Harus memahami apa yang tak harus aku mengerti
Menjadi bagian dari sisi sisi kehidupanku
Aku mendengar
Aku merasakan
Namun aku hanya bisa tersenyum tanpa berkata
Melihat mereka menari bahagia
Tertawa dan menyapaku
Dan aku menangis ketika aku tahu
Tak seharusnya mereka seperti itu
Para sahabatku
Selasa, 05 April 2011
Mati Rasa
Dalam peluk sang bayu aku teridiam
Menunggu sang mentari pagi datang
Hangatkan bumi tempatku berdiri ini
Entah kapan saatnya tiba?
Disini aku menunggu dalam lamunan
Apa yang sebenarnya aku tuju
Apa yang sebenarnya aku cari
Aku kehilangan arah
Aku kehilangan cahaya
Aku mati dalam rasa
Surabaya, 6 April 2011
Selasa, 29 Maret 2011
Senandung Senja Kala Hujan
Rintik – rintik hujan
Mengalunkan melodi dan irama
Membawa aku hanyut dalam nuansa
Nyanyian alam yang merata
Aku menikmati setiap denting dawai sang agung
Hingga gelegarnya membawa cahaya
Memekakan telinga
Membutakan mata
Menggetarkan raga
Diluar sana terlihat berjejer
Lampion – lampion yang tergantung rapi
Seolah menari dihembus sang bayu
Hati yang gelisah ini menunggu
Kapan badai ini berlalu
Arif Kurniawan
Surabaya, 29 Maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)